Rabu, 21 Oktober 2015

Masalah yang Sering Terjadi Pada Anak dan Pemilihan Sekolah Yang Tepat

Beberapa masalah yang sering muncul pada anak dapat dikategorikan dalam beberapa kemampuan kecerdasan. 

1. Kecerdasan Emosi
  • malas
  • tidak memiliki ketertarikan 
  • motivasi yang sangat rendah
  • kepercayaan diri yang kurang
2. Kecerdasan Senso-motorik
  • sering gelisah
  • kurang koordinasi atau ceroboh
  • kesulitan melempar atau menangkap objek
  • kesulitan gerak motorik halus, seperti menulis.
3. Kecerdasan Visual
  • membaca dalam kondisi gagap
  • mengabaikan beberapa kata
  • tidak menyukai games berupa tebak gambar
  • tidak tertarik dengan kegiatan belajar
  • sulit memperhatikan dan mudah teralih perhatiannya
  • mudah lupa
4. Kecerdasan Auditori
  • kemampuan menyimak yang sangat kurang
  • berbicara terlalu pelan atau terlalu keras
  • reaksi negatif terhadap suara keras
  • butuh waktu yang lama dalam menerima konsep baru
  • tidak suka membaca
  • sangat pemalu
Permasalahan-permasalahan yang sering dialami anak tersebut diatas, tentu membutuhkan penanganan yang sangat serius agar anak memiliki kepercayaan diri baik di lingkungan keluarga dan sekolah; anak akan mampu memiliki pemahaman dan fokus yang baik, dan lebih bergembira dalam belajar. Melalui latihan fisik dan otak secara berkesinambungan, dengan treatment khusus yang dilakukan oleh para ahli dibidangnya, akan membangun ketrampilan sosial dan emosional anak menjadi lebih terarah.
Beberapa sekolah sebetulnya sudah menerapkan metode-metode pembelajaran yang memberikan solusi dari sebagian permasalahan-permasalahan diatas. Sebut saja sekolah dengan metode montessori atau sekolah dengan metode multiple intelligence. Dimana masing-masing metode memiliki keungggulan yang bisa disesuaikan dengan karakter anak. Tinggal bagaimana orangtua memilihkan sekolah yang tepat dengan kondisi anak masing-masing.

Penjelasan mengenai perbedaan metode montessori dan metode multiple intelligence adalah sebagai berikut:

1. Metode Montessori
Metode Montessori yang merupakan metode belajar yang bergantung pada masing-masing anak yang dididik, memiliki keunggulan dalam menumbuhkan kekritisan berfikir, berkolaborasi dalam tim, dan bertindak lebih tegas. Setiap anak memiliki kebebasan dalam memilih aktifitas, yang tentu saja telah diatur sedemikian rupa oleh para pendidiknya untuk menumbuhkan kemandirian, kebebasan dan keteraturan. Guru, anak dan lingkungan yang diatur menciptakan segitiga pembelajaran yang baik. Anak dengan bebas memanfaatkan lingkungan yang ada untuk mengembangkan pribadinya, dan berinteraksi dengan guru ketika membutuhkan bantuan dan atau arahan yang diperlukan.

2. Metode Multiple Intelligence
Multiple intelligence adalah sebuah penilaian yang melihat secara deskriptif bagaimana individu menggunakan kecerdasannya untuk memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu. Pendekatan ini merupakan alat untuk melihat bagaimana pikiran manusia mengoperasikan dunia, baik itu benda-benda yang konkret maupun hal-hal yang abstrak. Bagi Gardner tidak ada anak yang bodoh atau pintar, yang ada anak yang menonjol dalam salah satu atau beberapa jenis kecerdasan. Dengan demikian, dalam menilai dan menstimulasi kecerdasan anak, orangtua dan guru selayaknya dengan jeli dan cermat merancang sebuah metode khusus. 
Delapan (8) target implementasi pembelajaran dalam multiple intelligence adalah:
a. pembentukan akhlak dan mental yang positif
b. pengembangan sosial-emosi dan moral
c. pengembangan sensomotorik
d. pengembangan visual
e. pengembangan verbal/linguistik
f. pengembangan logika
g. pengembangan interpersonal
h. pengembangan bakat dan kemampuan
Prinsip metode multiple intelligence adalah bahwasanya pembelajaran yang baik yaitu pembelajaran yang dapat memanusiakan manusia, artinya dapat menghargai setiap potensi yang ada pada diri setiap anak. Kemudian, potensi tersebut diberi ruang untuk dikembangkan dan diarahkan menuju kemampuan terbaik sehingga dapat memperoleh hasil yang optimal. Apabila pendidik dalam menyampaikan materi yang diajarkan mampu menyesuaikan dengan kecenderungan kecerdasan anak, maka diharapkan anak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, aktif dan menyenangkan sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal sesuai yang diharapkan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar