Pada dasarnya, semua anak membutuhkan pendidikan yang berimbang sesuai dengan karakter anak masing-masing. Kebutuhan akan kasih sayang, bersosialisasi, penerimaan diri terhadap lingkungan dan pendidikan di sekolah. Dalam proses pemilihan sekolah pun, diharapkan agar orangtua lebih bijak dan berhati-hati. Karena terkadang eskpektasi orangtua yang terlalu memaksakan kondisi anak untuk sama dengan kondisi anak yang lain, bisa jadi malah membahayakan perkembangan mental anak. Tanpa disadari, anak pada akhirnya hanya berdiam diri di kelas karena kesulitan berinteraksi, atau terlalu hiperaktif karena ingin menarik perhatian gurunya, terlalu sering sakit karena kondisi mental yang tidak siap, atau bahkan menjadi sangat hipersensitif terhadap makanan tertentu.
Pemilihan sekolah seyogyanya didasarkan pada kondisi setiap anak. Sebagai contoh, jika anak sangat kesulitan bersosialisasi dan cenderung sangat pendiam, orangtua bisa memilihkan sekolah yang dapat menstimulasi perkembangan interaksinya dengan memilihkan sekolah yang memfasilitasi pendidikan tumbuh kembang anak yang ditunjang oleh program-program yang dapat meningkatkan kemampuan motorik halus dan motorik kasar serta kemampuan kognitifnya. Akan lain lagi, jika anak sangat hiperaktif, orangtua bisa memilihkan sekolah yang membantu memberikan stimulasi terhadap konsentrasi anak, sehingga anak akan lebih fokus dalam menerima materi di sekolah.
Terlepas dari pemilihan sekolah terbaik untuk anak, tetap saja perhatian dan kasih sayang yang tulus dari orangtua dalam menerima kelebihan dan kekurangan anak tanpa membedakan dengan anak lain (menerima anak apa adanya), menjadi hal yang terpenting dalam menentukan tumbuh kembang dan masa depan anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar